Selasa, 02 Agustus 2011

Cerpen atau bukan???

Jujur aja, aku gak tau ini cerpen atau apa, baca aja deh dulu ya...

Kisah ini lahir dari sebuah Sekolah Mengah Atas yang menjadi Sekolah favorit di daerahnya, Jakarta. SMAN 48 Jakarta, di sana ada seorang siswi bernama Dhea yang masih duduk di bangku kelas XI. Di sekoalhnya Dhea termasuk anak yang pintar karan sealalu masuk dalam 5 besar di kelasnya. Di sekoalh ia juga memiliki banyak teman yang care sama dia.

Dhea memiliki dua kakak laki-laki, bernama Doni dan Ujang. Keluarga mereka termasuk keluarga yang dipandang di kalangan masyarakat. Ayah Dhea adalah seorang pekerja keras yang rela membanting tulang demi kehidupan keluarganya yang layak. Permasalahannya terletak pada nenek Dhea yang sebenarnya tidak setuju dengan hubungan atau pernikahan dari anaknya dengan seorang gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak dipandang seperti keluarga mereka, yang sekarang telah menjadi istri dan Bunda bagi cucu-cucunya.

Nenek Dhea sering memarahi Bunda, walaupun apa yang dikerjakan bunda Dhea itu benar. Nenek selalu saja mencari cari kesalahan dari seorang menantunya. Tapi, Bunda Dhea masih saja bersabar menghadapi sang mertua yang masih belum merestui hubungan anaknya. Hingga suatu saat, Bunda Dhea dituduh oleh neneknya berselingkuh. Entah kenapa pula, Ayah percaya dengan apa yang dituduhkan oleh nenek kepada istrinya. Bunda selalu berusaha membuktikan apa yang dikatakan nenek itu salah. Dhea selalu mebela Bundanya, yang sangat ia sayang.

Masalah yang di alami Dhea dalam kehidupannya bukan hanya itu, ia juga divonis dokter menderita kanker pankreas dan usianya tak lama lagi. Sang nenek yang tau akan maslah itu, semakin menjadi jadi. Seakan-akan semakin mendapatkan celah untuk memisahkan anaknya dengan Bunda Dhea. Seorang teman Dhea yang mendengar kabar kalau Dhea sakit, segera menjenguknya. Dhea tak dapat bersekolah seperti biasa, karna yang sekarang dapat ia lakukan hanya terbaring lemah di atas tempat tidurnya. Waktu itu kebetulan temanya yang beranama Yola datang ketika rumah kosong dan hanya ada Dhea yang tak berdaya di dalam rumah. Seketika bertemu dengan Dhea, Yola benar-benar kaget dengan kondisi yang terjadi dengan Dhea.
Sampai akhirnya, Dhea menceritakan masalah apa saja yang ia alami. Yola hanya bisa diam dan mendengarkan cerita Dhea dan sesekali meberikan nasihat agar Dhea selalu bersabar untuk mengahadapi permasalahnnya. Dhea berkata pada Yola,

     “Sebenarnya ALLAH itu gak ada La??”,

     “Kenapa gitu???”, tanya Yola dengan khawatir.

     “Kalau DIA ada, gak mungkin membiarkan hdiup ku seperti in. Paling gak DIA membiarkan orang tua ku hidup bahagia”, jawab Dhea

     “Jangan bilang gitu, ALLAH itu ada dan selalu melihat umat-Nya. Allah memberikan cobaan pada umat-Nya sesuai dengan kemampuan hamba-hamba Nya”, bantah Yola.

Itu adalah sebuah ekspresi frustasi dalam kehidupa Dhea yang memang selalu mendapatkan permasalahan-permasalahn yang berat. Sekarang, Dhea hanya bisa pasrah dengan apa yang akan terjadi. Tapi, Bunda selalu memberinya semangat agar selalu kuat menghadapi penyakitnya itu.

     “Dhea, harus kuat ya.. Bunda harus sehat seperti biasanya, nemani Bunda”

Ada hal yang bisa kita ambil dari sini. Masih banyak orang yang kurang beruntung di luar sana daripada kita. Sebagai orang yang memiliki kehidupan yang lebih baik, kita seharusnya selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Allah.

Note : mulai dia cerita sama aku tentang masalahnya, kemarin ada yang bbm. Katanya temen Dhea, dan Dhea mau di operasi sampai seakrang aku gak tau kabarnya. Ini kisah yata loh ya, yang gak nyata itu percakapan dengan Yola aja. Terserah deh mau di apakan ni cerita.. Kalau gak suka bilang aja, ntar aku kasih yang lain...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar