Jumat, 28 Oktober 2011

Sehari bersama anak AUTIS

"SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA"

Sebagai salah satu pemuda yang mencintai negara dan bangsanya, gue bangga hari ini adalah hari sumpah pemuda..

**bukannya ini hari JUM'AT ya ndra???
*IYA HARI JUM'AT TAPI JUGA HARI SUMPAH PEMUDA!!!!

Pemuda Indonesia itu dikenal dengan keberanian-keberaniannya yang gagah. Gue inget apa yang dilontarkan tokoh Peoklamator kita waktu itu,

"Beri saya 100 orang tua, tapi cukup beri saya 1 pemuda"

Kurang lebihnya seperti itulah ya, maaf jika salah atau pun kurang. Kemarin juga adalah Hari Blogger, gue gak sempet kemarin buat ngepost dikarnakan tak ada nya jaringan koneksi yang mendukung nya. Selamat Hari Blogger juga ya :)

Oke pembukaan di atas cukup, sekarang kita buak cerita satu hari bersama anak AUTIS..

Apa kabar nih dunia yang kagak nampak alias dunia maya??? Gue udah rada jarang di garis sekarang (baca : online), karna memang waktu gue udah terisi dengan kegiatan-kegiatan yang menarik dan juga kadang membosankan. Bosan karna hidup gue datar-datar aja, oleh sebab itu untuk mengatasi kedataran tersebut jiwa hyperactive gue mulai kembali kambuh, bahkan sudah menjalar ke bocah-bocah di kelas yang sudah mulai menunjukkan belangnya.

Beberapa mata kuliah minggu ini sudah memasuki pertemuan ke tujuh dan artinya sudah UTS alias Ujian Tengah Semester. Hingga hari postingan ini di post, gue masih berada dalam lindungan-Nya. 

Gue hari selasa ini berduka cita atas kejadian yang menimpa salah satu “keluarga” gue sejak SMA. Si Kirun Al Habsi tidak lulus lulus seleksi rekrutmen pegawai yang dilakukan oleh PLN Kalimantan Timur. Padahal, tinggal selangkah lagi ia akan meninggalkan dunia perkampusan, tapi sekarang semua pupus sudah harapan nya. Walau bagai manapun hasilnya, gue ikut seneng sama apa yang udah jadi jalan hidupnya. Huehuehue...

*dramatis*

Selain itu gue sekarang di kostan bertiga ditambah dengan seorang “keluarga”, kaka tingkat gue yang sekarang jadi Asisten Dosen di Fakultas Pertambangan, sayangnya aja kagak di fakultas gue. Kak Abu ini sepertinya sedang mengalami jatuh cinta terhadap junior nya yang satu fakultas dan satu program studi. Kita doakan aja semoga ia segera mendapat jodoh, karna ia sudah semester V. Siapa yang mau dan berminat silahkan hubungi saya..

*promosi*

Terlepas dari semua itu teman kita si Kirun juga gak lama ini telah berulang tahun. Yang gak gue suka, dia daet kejutan dari pacarnya. Semua membuat gue envy dan iri tingkat dewa, bayangin aja gue liat di depan mata sendiri. Terlintas dalam benak gue, apa ntar ulang tahun gue ada yang ngasih kejutan atau bahkan sama dengan hari-hari lainnya???

*hening*

Udah lupakan ulang tahun, kali ini gue mau menceritakan apa ya?? Bentar gue berpikir dulu, butuh waktu buat menceritakan kejadian-kejadian yang aneh. 

Sesungguhnya ada yang mau gue ceritain di sini, but menurut gue ini masih terlalu dini untuk gue ceritakan di khalayak umum. So, gue kali ini mau cerita aja apa aja yang gue lakuin sama bocah-bocah yang kurang dan lebihnya adalah anak autis yang tak tau malu.


Minggu lalu gue nginep di rumah Deo Syahputra, sama Arif (gue lupa nama panjang nya siapa). Sebelumnya gak semudah itu unutk nginep di rumah Deo, harus melewati beberapa fase terlebih dahulu barulah gue dan Arif bisa menikmati rumah Deo. Awalnya gue gak pernah nyangka perjalanan hari itu akan panjang dan lama. Rencana dari setelah makan siang adalah ke rumah Arif buat ngambil baju dan perlengkapan menginap di rumah Deo. Deo sama Arif dan gue sama Ayu, kenapa gue sama Ayu, karna rumah Ayu dekat dengan rumah Deo. 

*jangan negatif thinking ya?? Gue udah nganggep dia sebagai teman cowok..

Pertama sih gue masih melewati jalan yang wajar-wajar aja, jalan itu pernah gue lewati beberapa kali. Agak ke sana nya lagi, jalanannnya udah beda dari biasanya. Jauh dan lebih dalam dari jalan yang biasa gue lewati dan gue jelajahi. Lebih ke dalam jalanan itu semakin sepi, dan semakin banyak pepohonan yang tumbuh di sekitar jalan. Debu bertebangan kemana-mana, kendaraan semakin sedikit dan panas pun semakin menyengat. 

Setelah mendaki gunung dan melewati lembah, akhirnya kami sampe ke istana Arif (baca : rumah). Rumahnya sederhana tapi, gue merasa di dalam rumah itu pasti kehangatan keluarga sangat terasa. Nunggu Arif mengambil perlengkapan, gue menyempatkan diri mengabadikan momen tersebut, dengan foto-foto beberapa angle. Lumayanlah, bisa buat isi memori penuh. 

Di perjalanan balik gak ada halangan dan rintangan yang begitu terasa. Di perjalanan gue sama Ayu ngobrol-ngobrol tentang sekolah masing-masing. Karna memang sekolah dia sama sekolah gue sering ketemu kalau di perlombaan-perlombaan tingkat propinsi. 

Tujuan kami selanjutnya adalah Mall, yak Mall. Udah dari desa alias pemukiman yang kecil, kami sekarang ingin merasakan yang nama nya Mall. Kebetulan pula ada yang mau gue beli di sana, makanan yang di beri nama J.Co. Gue, Arif, Deo dan Ayu menghilangkan kecapean sejenak di sana, sambil makan-makan dan minum.

**makan apa ndra???
*jangan banyak tanya, gue lupa nama nya???!!!!!

Sifat gue yang katro hari itu cukup tak terlihat, mungkin karna capek atau bahkan karna kelelahan...
Selesai di situ, udah beli yang dipesen sama orang dan kondisi tubuh juga rada enakan, perjalanan menuju rumah Deo pun kami lanjutkan. Akhirnya sampelah kami di rumah sodara Deo, baring-baring sebentar di rumah Deo. Eh, malah Deo mau main basket dan kami di ajak, padahal gue udah terlelap di atas bantal yang empuk. Gue terbangun dan terpaksa ikut Deo, soalnya gue mau ke Apotek buat beli vitamin, waktu itu keadaan lagi rada DROP soalnya. 

Apotek pertama yang di tunjuk oleh Deo tutup, so kami pergi ke lapangan basket dulu buat ngeliat orang main basket (bukan gue yang main). Banyak udah manusia di lapangan, dan ada cewek-cewek di pinggir lapangan lari-lari, gue terpesona melihat salah satu di antaranya, sayangnya dia gak tersepona dengan wajah gue -_____-

Nonton sebentar, gue sama Arif cabut, dan Deo maseih melanjutkan olahraga nya. Untungnya gue masih sering lewat jalan situ, jadi kagak kesasar gitu. Dalam perjalanan gue cari Apotek lagi dan salah satu alat untuk kelangsungan hidup kami, yaiut sikat gigi. Udah dapet semuanya, kami balik ke rumah Deo. Pintarnya kami berdua adalah, anak dari tuan rumah yaitu sodara Deo belum balik, nah gimana kami masuk ke rumahnya kalau udah begini. Gue sama Arif memutuskan buat nunggu si Deo dateng, waktu itu udah deket banget sama maghrib. 

Tiba-tiba segerombolan anak dengan menggunakan kendaraan bermotor datang. Gue gak tau mereka darimana dan siapa?? Arif langsung bilang itu anak kelas D yang menyamar menjadi segerombolan bikers. 

*jeng jeng jeng*

Gue sama Arif yang waktu itu duduk menghadap timur, langsung memutar kiblat ke barat dan memunggungi mereka dengan ekspresi tak bersalah dan tak mengenal satu sama lain. Gue bilang sama Arif, untuk meninggalkan area pertempuran dan mengangkat bendera putih, namun sial. Sebelum kami dapat melarikan diri, mereka berhasil menyergap kami. 

Gue gak habis pikir mereka dateng ke rumah Deo hingga maghrib. Gue tanya udah pada balik ke rumah belum, jawabannya belum ada balik ke rumah masing-masing. Pengorbanan mereka memang pantas diberi nilai A dan dua jempol untuk mereka. Gue sama Arif yang mendapatkan masalah karna gak bisa masuk ke kediaman Deo, mendapatkan masalah digerebek oleh segerombolan orang yang tak dikenal. Untungnya, mereka adalah lawan jenis alias wanita jadi gue rada gak menyesal gitu. Huehuehue 

Setelah rame di depan rumah Deo, bokap Deo keluar rumah..

**gue belum cerita ya kalau bokapnya Deo itu adalah seorang Ketua RT di kompleks perumahan itu.

Akhirnya, gue sama Arif bisa masuk ke rumah Deo dan mereka yang tadi pergi ke rumah nya si (gue lupa nama nya), yang satu perumahan dengan rumah Deo. Keadaan waktu itu udah adzan maghrib, so gak sempet kalau kami nunggu Deo buat mandi. Gue ngajak Arif ke masjid dulu buat menjalankan ibadah 

*tsaaahh*

Selesai menjalankan nya, kami kembali lagi ke rumah Deo. Alhamdulillah si pemilik rumah yang kami kenal sudah menunggu di depan rumah dengan senyuman mesum nya. Masuk ke dalam rumah, Deo mempersilahkan kami mandi, malam itu kebiasaan buruk SMA gue tiba-tiba kumat. MALAS MANDI..
Setelah Arif mandi, gue disuruh mandi sama Deo tapi karna niat gue udah bulat alias penyakit gue kambuh akkhirnya di menyerah nyuruh gue mandi.

Gue ngajak Arif sama Deo duduk di depan rumah Deo, ya liat-liat lah apa yang bagus. Baru duduk beberapa menit datang pacar Dewi, si Dedek. Beberapa menit bercanda dan bermesraaan. Datang lagi segerombolan penggerebek tadi. tapi, ada satu orang yang belum datang waktu itu. Kami bercanda dan ngobrol beberapa obrolan yang gak penting dengan mereka. Mereka sudah ingin mengakhiri perjalanannya hari ini dan beristirahat di rumah masing-masing. 

**Gak lama orang yang tadi gak ada, dateng dan seketika gue canggung. Gak usah tanya kenapa, dan mengapa karna jawabannya pasti panjang dan karna bla bla bla bla...

Mereka udah pergi tapi satu orang ini belum karna ada yang mau gue kasih juga sama dia. Yups, apa yang gue beli di Mall tadi adalah untuk dia. Gue gak tau apa yang ada di dalam pikiran Deo sama Arif waktu itu, mereka meninggalkan kami berdua di depan rumah. Dia udah kecapean banget dan gue juga gak enak mau berlama-lama, gue ambil barang yang dia mau. Lalu, ia pergi dangan mengucapkan terima kasih.

Gue bersyukur banget, dari orang-orang yang dateng ke rumah Deo gak ada yang sadar kalau gue gak mandi

*Alhamdulillah yah..

Malam nya kami pergi ke rumah Ayu, buat belajar untuk UTS Matematika Ekonomi. Sekaligus, mengerjakan tugas yang menumpuk. Malam itu kami tembus hingga pukul 3 subuh, dengan di selingi ngantuk yang mendalam. Paginya kami dikejutkan dengan cuaca yang gak bagus, HUJAN. Jarak kampus dan rumah Deo cukup jauh dan beliku, pagi itu gue terpikirkan apa mungkin ini karna gue gak mandi???
Pagi itu juga gue gak mandi, bocah-bocah juga gak ada yang sadar. Syukurlah~

**Ndra, mau tanya??? Itu dia siapa??? CIE...

Gue gak buka sesi tanya jawab kali ini, Bye~
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar