Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Lama gak main ke blog ini, kemarin gue liat ada pengamen jalanan yang tidu. So, jiwa nurani gue bangkit untuk mebuat sebuah tulisan ini. Check this out..
Kehidupan di asrama adalah sebuah KISAH yang banyak kejadian lucu, sedih, emosi dan banyak kisah ASMARA di dalamnya, dari perceraian hingga pengkhianatan. Di tempat yang dinamakan ASRAMA pula, berbagai macam anak MANUSIA ada dan berbagai jenis MERK terdapat di sini. Salah satunya gue, yang terdampar di KOTAK HITAM yang entah gimana caranya mau gue jadikan KOTAK PUTIH tapi, usaha gue selalu gagal. Sebagai AKTOR yang pernah mencicipi rasanya kehidupan di asrama, gue udah banyak makan asinnya garam. Tinggal dicampur gula, beberapa rempah-rempah dan beberapa bahan lainnya maka, jadilah sebuah SOUP yang menghilangkan selera makan.
Gak bisa gue pungkiri, di tempat HITAM ini gue lebih bisa memahami berbagai macam maslah dan lebih tepatnya menjadi sedikit MANDIRI. Dari yang namanya mencari MAKAN sendiri hingga, hal-hal yang gue lakukan sendiri. Kalau udah LAPER gue harus ke HUTAN mencari makan sendiri dan itu terbawa sampe sekarang #eh. MAKANAN adalah salah satu hal seperti EMAS yang sangat bnerharga bagi PENGHUNI ASRAMA. Seperti MONSTER-MONSTER yang kelaparan, seperti BUAYA yang lagi dikasih makan, itulah sebagian GAMBARAN bagaimana PENGHUNI ASRAMA ini jika dihadapkan pada yang namanya MAKANAN.
Pernah waktu itu, ada salah seorang TEMAN yang berulang tahun dan membelikan GORENGAN yang bagi kami adalah sebuah REJEKI yang begitu melimpah. Jadi, ceritanya malam itu anak-anak masih pada di kamarnya masng-masing, mungkin lagi ada yang belajar (gak mungkin), ada yang nyanyi-nyanyi, ada yang asik nge-GAME, ada yang asik telponan dan ada yang asik di dalam TOILET. Tapi, dengan sebuahkata yang diucapkan oleh salahs satu teman yang ada di depan ASRAMA, mereka semua sudah ada di RUANG TV berkumpul jadi satu, kata itu adalah “MAKANAN”. Yang lagi nyanyi-nyanyi langsung membuang GITAR-nya, yang lagi belajar membuang BUKU-nya, yang lagi nge-GAME membuang LAPTOP-nya, yang lagi telponan membuang HANDPHONE-nya, dan yang lagi di TOILET membuang HAJAT-nya. Semua pergi ke RUANG TV dan menyerbu MAKANAN yang ada di dalam sebuah KANTONG plastik yang cantik nan indah karna, ukurannya yang cukup besar . hanya dalam hitungan detik KANTONG itu menjadi sebuah KANTONG yang ternodai oleh TANGAN-TANGAN orang yang tak bertanggung jawab. Seperti tak SUCI lagi, setelah semuanya di ambil dan diperebutkan oleh banyak orang, ia dibuang begitu saja tanpa diperhatikan lagi masa depannya. Mereka yang tak bertanggung jawab itu sudah mengambil apa yang mereka mau dan memakannya tanpa pikir panjang. MIRIS sekali.
Mereka yang sudah berebut dan berlomba untuk mendapatkan apa yang ada di dalam KANTONG itu sudah mendapatkan bagiannya. Tapi, terkadang ada beberapa anak yang gak dapat bagian, hal itu dikarenakan memang ada yang gak mau karna takut mukanya berminyak, dan ada yang telat datang serta, ada pula yang kalah bersaing dengan teman yang lain. Sebuah perlombaan yang sudah menjadi TRADISI dalam kehidupan BERASRAMA, motto hidupnya adalah “Siapa yang CEPAT dia yang akan bertahan HIDUP”. Sebuah seleksi alam yang begitu menarik dan meninggalkan KESAN yang mendalam di benak kami semua. Gue Cuma rada mikir, apa jangan-jangan yang di TOILET tadi ikutan berlomba, karna gue udah liat dia ada di depan TV juga. Entahlah itu sebuah RAHASIA yang belum gue ketahui apa jawabannya.
Ada hal yang bener-bener LUCU dan PINTER pernah gue lakukan, kejadiannya setelah Ijin Belribur (IB), seperti biasa kalau IB dateng gue balik ke KAMPOENG halaman yang jaraknya hampir Indonesia-Mesir lah (ngarang). Sesampainya di rumah bokap bilang “RAMBUT mu bagus ya nak”, kena deh gue. Besoknya ketika lagi jalan gue memotng itu yang namanya RAMBUT, dengan yakin gue bilang sama tu tukan potong RAMBUT, “CEPAK BANG”. Gaya CEPAK, udah keluarga gue kenal sejak gue SD, waktu itu gue sama kakak gue potong di SALON, nyokap langsung bilang “CEPAT ya MBAK”. Sip, si MBAK ternyata rada gak denger dan menjadi “CEPAK”, dari situlah bokap sama nyokap suka gaya potongan itu,. Gue tau bokap suka makanya untuk kali ini gue melakukannya, apa salahnya membuat orang tua seneng. Setalh itu, gue balik ke asrama dengan gembiranya karna udah ketemu keluarga dan tentunya dengan gaya rambut yang baru. Dengan beberapa lawakan dari anak-anak tentang gaya rambut, gue menjalani hiudp ini di sekolah seperti biasa. Yang buat nyelekit ada yang bilang kayak “LAMPU TAMAN ya ndraa..”, BIJI PISANG ni anak.
Beberapa hari kemudian kejadian itu, gue alami dengan INDAH-nya. Setelah sholat MAGHRIB, lampu asrama PADAM, good. Karna memang listrik di asrama kami Cuma nyambungin dari rumah tetangga, ada colokan (apalah namanya itu), yang memang mengalirkan LISTRIK. Dengan cekatan, gue cabut itu yang namanya colokan, dan PINTAR nya gue pegang bagian UJUNG itu yang namanya colokan. Jelas, masih ada LISTRIK yang mengalir DERAS di ujung nya. Dan seketika itu gue TERKEJUT dan merasakan seolah-olah gue udah mau SELESAI. Hape yang gue pegang gue banting, mana hapenya orang (maaf ya yang punya). Berasa banget SENGATANnya, NIKMAT seperti MAKAN makanannya CHEF MARINKA. Anak-anak malah tertawa senang gembira dan sangat terbahak-bahak dengan begitu KEJAM-nya. Mereka bilang “LAMPU TAMAN-nya tadi nyala NDRA,hahaha”. Itu adalah KEPINTARAN gue yang BAGUS.